Khutbah Idul Adha 1441 H YPI Al-Hikmah
Oleh : K.H. Aly Murtadlo, S.HI., M.Pd.I
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
الله اكبر,الله اكبر,الله اكبر,الله اكبر,الله اكبر,الله اكبر,الله اكبر.الله اكبر,الله اكبر
الله اكبر كبيرا والحمد الله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لااله الله ولا نعبد الا اياه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون, لااله الا الله وحده, صدق وعده, ونصر عبده, و أعزم جنده, وهزم الاهزب وحده, لااله الا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد.الحمد لله الذى اَنْزَلَ الْعَيْدِ مِنْ اَكْبَرِ شَعَائِرِ اْلاِسْلاَم , أشهد ان لا اله الا الله وحده لاشربك له, اِلَهِ ابْتَلَى اِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلَه , واشهد ان محمدا عبده و رسول الله, اللهم صل, وسلم, وبارك على سيد نا محمد و على اله و صحبه والتابعين المجتهدين, لنصرة الدين, وازالة المنكرات. لاحول ولاقوة الا بالله العلى العظيم. أما بعد , فيا أيها المسلمون و المسلمات رحكم الله, أوصيكم و اياي يتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقوا الله حق تقا ته ولا تموتن الا و انتم مسلمون.الله اكبر الله اكبرالله اكبرالله ولله الحمد
Kaum muslimin-muslimat, santri putra & santri putri sidang idul adha rahimakumullah
Marilah peringatan Idul Adha ini kita jadikan momentum untuk meningkat ketaqwaan dan kwalitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dalam arti yang sebenar-benarnya yaitu menjalan segala perintah-perintahNya dan meninggalkan segala larangan-laranganNya, baik dalam keadaan susah ataupun gembira, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, baik dalam keadaan ramai ataupun sepi, sebab taqwa adalah sebuah kewajiban bagi setiap umat Islam yang tidak boleh ditunda-tunda melainkan harus dilaksankan seketika dan seterusnya selama nyawa masih dikandung badan. Karena hanya dengan taqwa itulah kita akan menjadi orang-orang yang selamat, sukses dan bahagia baik didunia maupun akhirat. Dan salah satu cara kita bertaqwa adalah dengan cara bersyukur kepada Allah atas semua nikmat-nikmat-Nya. Bersyukur kita diberi umur yg panjang, diberi kesehatan, diberi kelpangan rizki, diberi taufiq dan hidayah untuk tolabul ilmi dan lain sebainya. Allah SWT berfirman
مَا يَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ اِنْ شَكَرْتُمْ وَ اَمَنْتُم
“Allah tidak akan menimpakan adzab kepada kamu sekalian apabilakamu bersyukur dan beriman“
Syukur dan iman inilah yang akan menyebabkan ni’mat akan bertambah dan sebaliknya kufur akan mengantarkan kita kepada adzab Allah swt.
الله اكبر الله اكبرالله اكبرالله ولله الحمد
Sungguh tidak ada yang lebih bahagia dibandingkan dengan orang yang beriman kepada Allah.Sungguh tidak ada orang yang lebih tenang dibandingkan dengan orang yang telah membersihkan batinnya dari segala sifat-sifat kotor.Sungguh tidak ada yang lebih senang dibandingkan dengan orang yang tolabul ilmi.Allah menyatakan hal ini dalam banyak firman-Nya, dan nabi Ibrahim dan Rasulullah menjadi contoh teladan yang telah menjadi bukti bagi seluruh alam.
Sungguh tidak ada kemusyrikan, kemunafikan dan kekafiran, kemalasan, dalam menuntut ilmu yang mengantarkan pada kebahagiaan hakiki. Sungguh tidak ada maksiat dan pengingkaran yang akan mengantarkan pada ketenangan hidup. Sungguh tidak ada kejahatan dan perbuatan menyakiti orang lain yang mengantarkan pada hidup senang hakiki. Allah telah menyatakan dalam banyak ayatnya, dan musuh-musuh Allah telah menjadi bukti sejarah yang tidak mungkin dipungkiri dan terlupakan.
Di manakah Fir’aun yang katanya dulu gagah perkasa, mulia dan mengaku menjadi Tuhan, di manakah sekarang Namrudz yang dengan bengisnya telah membakar kekasih Allah Ibrahim As, di manakah sekarang Abrahah sang gubernur Yaman yang gagah berani mau merobohkan Ka’bah, di manakah sekarang kaum Ad yang arogan menganggap dirinya paling hebat sehingga melupakan Allah, di manakah sekarang Qarun yang katanya kaya raya tapi bakhil itu, di manakah sekarang Abu Jahal yang mata hatinya tertutup rapat oleh ambisi dan kesombongannya sehingga tidak mau mengakui kenabian Nabi Muhammad saw. Adakah yang masih mulia?Jawabannya tidak ada.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahi al-Hamd
Karena itulah, mari kita berlindung kepada Allah, janganlah kita menjadi Fir’aun modern yang tidak mau menyembah Allah tapi justru ingin disembah karena telah memiliki harta, pengetahuan dan kekuasaan. Janganlah menjadi Namrudz modern yang mau memusuhi dan membunuh orang-orang yang dengan tulus mengajak pada kebenaran tauhid.Janganlah menjadi Abrahah modern yang mau merobohkan syi’ar agama Allah. Janganlah menjadi Qarun modern yang kaya tapi bahil bin medit. Janganlah menjadi Abu Jahal modern yang tetap buta hati sementara kajian, pengajian gencar diadakan.Dan janganlah menjadi bangsa ‘Ad modern yang sombong tidak mau mengikuti firman Allah hanya karena memiliki kemampuan diri yang luar biasa.
الله اكبر الله اكبرالله اكبرالله ولله الحمد
Kaum muslimin-muslimat, santri putra & santri putri sidang idul adha rahimakumullah
Lewat peringatan Idul Adha ini, Allah SWT pada dasarnya mengajarkan banyak hal kepada kita semua melalui teladan suci dan ajaran nabiyullah Ibrahim as, dan keluarganya. Allah telah berfirman dalam surat asshafat ayat 102:
قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.
Dalam ayat ini ada 1 hal yang bisa kita ambil pelajaran dan harus kita amalkan bila kita mampu, yaitu berkorban. Korban adalah binatang yang disembelih (kambing untuk 1 org, sapi unk 7org atau unta/kerbau utk 7 org) guna ibadah kepada Allah setelah hari raya idul adha dan 3 hari kemudian yaitu 11, 12 dan 13 dulhijah. Dan hukum orang yang berkurban adalah sunah muakad sebuah sunah yang ditekankan.
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak., Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”
Dan Rasullah bersabda: tiada amal seseorang dihari raya idul adha yang lebih dicintai Allah dari pada mengalirkan darah kurban, sesungguhnya binatang kurban pada hari kiamat akan datang lengkap dengan tanduk, bulu dan telapak kakinya dan sesungguhnya darahnya sudah mempunyai tempat terhormat disisi Allah sebelum darah itu jatuh keatas bumi, maka berlapanglah dadalah kamu untuk berkorban.
Kalau kita renungkan secara mendalam, ternyata perintah berkurban ini mengandung sutau pelajaran bahwa untuk memperoleh keridlaan dari Allah, perlu pengorbanan dan perjuangan.Sebagaimana yang telah terjadi pada Nabi Ibrahin as dan Nabi Ismail as. Begitu pula kita ingin memperoleh keridaan dari Allah menghasilkan sebuah cita-cita yang mulia dan memperoleh keberhasilan, sudah barang tentu kita harus berani berkorban, mengorban harta, tenaga, pikiran, waktu dan bahkan nyawa sekalipun..
Begitupula yang saat ini kira rasakan, yakni kita ada dipesantren.Para santri perlu menanamkan dihati rasa perjuangan dan pengorban yang tak mengenal lelah karena tak ada kesuksesan tanpa adanya perjuangan.Tiada perjuangan tanpa ada pengorbanan.Dan tiada pengorbanan yang sia-sia.Hikmah inilah yang selalu terngiang dalam hati dan pikiran kita sebagai santri dari kisah nabi Ibrahim dan ismail as. Dalam kalamNya, Allah SWT. juga menegaskan bahwa betapa mulianya orang yang berada dalam perjuangan dijalannya yaitu santri yang tolabul ilmi adalah jihad sabilillah, hingga diabadikan dan tidak boleh dikatakan mati walaupun jiwa raganya sudah tiada.
وَلَا تَقُولُواْ لِمَن يُقۡتَلُ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمۡوَٰتُۢۚ بَلۡ أَحۡيَآءٞ وَلَٰكِن لَّا تَشۡعُرُونَ
الله اكبر الله اكبرالله اكبرالله ولله الحمد
Wahai para santri… Di atas kita hanya Allah, di bawah kita hanya tanah, jasad kita pun boleh melekat di bumi, tapi qalbu dan jiwa selalu berhubungan langsung dengan Sang Maha Khaliq di ‘arasy. Kita sebagai santri, dimanapun berada dan kapanpun, terus menempuh jalan perjuangan dakwah yang mulia untuk mendapat Ridla Allah, maka inilah antara lain yang diajarkan oleh pesantren kita kepada para santri tentang hakikat kehidupan yang hakiki.
Pesantren mengajarkan bahwa kehidupan selalu dibangun dalam bingkai semangat perjuangan, pengorbanan dan pengabdian.Ketiga karakter tersebut tidak boleh hilang dari kepribadian santri, sebab santri sejatinya adalah pejuang yang rela mengorbankan dan mengabdikan dirinya untuk perjuangan agama, bangsa dan negara.
Sungguh besar nikmat Allah SWT, karena kita dianugerahi-Nya kesempatan menimba ilmu di pesantren.Harus selalu diingat bahwa di pesantren, kita bukan cuma untuk bermain dan belajar saja, melainkan kita sedang berjuang fi sabilillah serta berjihad di jalan Allah.Oleh karenannya jangan pernah ada rasa takut ataupun perasaan khawatir di hati, mulailah kita kuatkan niat, bulat-kokohkan tekad, bangkitkan semangat untuk menjadi penerus perjuangan dakwah Rasulullah SAW. Yakinlah dengan firman Allah SWT
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Orang-orang yang beriman, berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, akan mendapatkan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT., dan merekalah orang-orang yang mendapatkan kemenangan”.(Q.S. At Taubah:20)
Kita meninggalkan orang tua tersayang, rumah dan kampung halaman bahkan mengorbankan segalanya untuk berhijrah masuk ke pesantren pilihan kita di Al-Hikmah tercinta.Kita terus berjuang dengan tekun menuntut berbagai ilmu yang telah diprogramkan pesantren.
Di Al-Hikmah ini kita banyak belajar, belajar dari para para pejuang dan pendiri serta asatidz pesantren kita, mereka semua telah rela mengorbankan jiwa, harta bahkan nyawanya, demi mewujudkan izzah ummat Islam khusunya, dan umat manusia pada umumnya. Melalui momen Hari Hari raya idul adha ini, marilah kita terus bekerja dan berusaha keras, istiqamah dalam beribadah dan berdo’a, konsisten mencurahkan hati dan pikiran kita menelaah dan meneliti, belajar dan mengembangkan ilmu, berperilaku akhlak mulia, untuk menjadi seorang pejuang bukan pecundang, untuk menjadi pelaku sejarah bukan menjadi penonton sejarah, untuk menjadi pelopor peradaban bukan menjadi sampah peradaban. “i’malu fauqa ma ‘amilu”, bahkan melakukan yang lebih baik daripada para pendahulu kita kalau mungkin, berpacu menjadi lebih baik, fastabiqul khairat berlomba lomba dalam kebaikan.
Di pesantren tidak ada yang dilayani dan melayani, tidak ada tuan dan tidak ada pelayan kita semua sama beribadah, saling bantu, bahu membahu dalam belajar dan menutut ilmu. Pesantren sesungguhnya adalah medan perjuangan, tempatnya orang orang yang memiliki jiwa jiwa kemandirian, bukan jiwa ‘cemen’ dan “baperan.”Untuk menjadi pribadi pribadi insan yang baik.
Orientasi hidup seorang santri yang diajarkan pesantren adalah bagaimana hidupnya bisa memberi manfaat bagi orang orang yang ada di kelilingnya, khairunnasi ahasnuhum khuluqan wa anfa’uhum lin nas. Sebab manusia terbaik adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling banyak manfaatnya bagi manusia yang lain. Dan perlu dipahami pula bahwasannya, pesantren kita adalah tempat penggemblengan kader kader umat terbaik yang akan menjadi pemimpin hebat dimasa yang akan datang, insya Allah.
Ingatlah tatkala pohon perjuangan tak akan pernah kehabisan akal, untuk menumbuhkan daun-daun perjuangan, mati satu tumbuh seribu. Akan lahir jutaan-jutaan pejuang pejuang agama Allah yang siap berjuang li’I’lai kalimatillah wa li iqamati syari’atillah.
Maka kita para santri tidak akan pernah berhenti, mengawali langkah dengan keyakinan, hadapi bukit yang terjal dengan kemantapan, derap langkah perjuangan terus dikumndangkan, daya juang terus dikobarkan, lenyapkan kemustahilan, karena kita adalah pejuang yang tak beratributkan kemustahilan, berhiaskan kemantapan, dan bersenjatakan keyakinan untuk mewujudkan cita-cita tujuan harapan para pendiri meniti jalan, menapak bumi, menggapai ridla illahi rabbi.
Melalui khutbah ini, sebagai pengasuh Dar Al-hikmah mengajak kalian semua. Marilah kita terus belajar menuntut ilmu di pesntren sebab itu bagian perjuangan dan pengrobanan “sabilillah bil khoir” dan tunjukan dan bahagiakan kpd kedua orang tua bahwa kalin betah dan siap menjadi anak yang soleh solehah yang bebrakti kepada kedua orang tua
جعلنا الله واياكم من العائدين و الفائزين – وأدخلنا و اياكم فى زمرة عباده الصالحين – وأمامن خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى – فاءن الجنة هى المعوى – وقل رب اغفر وارحم وانت خير الراحمين
================================================
الله اكبر 7x اكبر كبيرا والحمد الله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لااله الا الله الله اكبر الله اكبر ولله الحمد.الحمد لله الذى جعل الاعياد بالافرح و السرور,وضاعف للمتقين جزيل الاجور, أشهد ان لا اله الا الله وحده لاشربك له العفو العفور, واشهد ان محمدا عبده و رسول الله, اللهم صل وسلم وبارك على سيد نا محمد النبى الامى وعلى و على اله و اصحابه الذىن كانوا يرجون تجارة لن تبور, وسلم تسليما كثيرا. لاحول ولاقوة الا بالله العلى العظيم. أما بعدفيا أيها المسلمون و المسلمات رحكم الله, أوصيكم و اياي يتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقوا الله حق تقا ته ولا تموتن الا و انتم مسلمون. قال الله تعالى فى القرأن العزيز, أعوذ باالله من الشيطان الرجيم, ان الله و ملائكته يصلون على النبى باأيهاالذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.
Di akhir khutbah ini, marilah kita bersama berdoa kepada Allah, kita tundukkan muka, tengadahkan tangan dan hadapkan hati ke hadlirat Ilahi Rabbi. Bismillahirrahmanirrahim,
اللهم اغفر للمؤمنين و المؤمنات و المسلمين و المسلمات الاحيأمنهم و الاموات,
Ya Allah, Ya Rabbal Izzati, Hari ini hambaMu bersimpuh dihadapanMu, Mengucap syukur atas segala rahmat, nikmat dan karuniaMu, Rahmat dan nikmatMu begitu besar, begitu melimpah Sementara ibadah dan pengabdian kami begitu sedikit, setiap saat nikmat dan rahmatMu kami rasakan Tapi tiap saat pula kami berbuat salah dan dosa, Pintu ampunMu selalu Kau buka Tapi kami sering begitu enggan untuk bertaubat kepadaMu
Ya Allah.. Hari ini kami sadar akan kelemahan kami, Kami sadar akan kekurangan kami, atas bertumpuknya salah dan dosa kami, Ampuni kami ya Allah, tunjuki kami ke jalanMu yang lurus, Tuntunlah kami dengan lentera iman, dengan cahaya al-Qur’an dan cahaya Islam.
Ya Allah, Ya Rabb, Walau kami tahu amal ibadah kami kami tidaklah sesempurnya ibadah RasulMu Muhammad, Walau kami tahu zikir kami tidak sekhusyu’ dzikir malaikatMu, Walau kami tahu keimanan kami tidak sekuat keyakinan Ibrahim kekasihMu, Walaupun kami tahu ketaan kepada orang tua tidak sehebat nabiyullah ismail as. Ijinkan kami memperoleh ridlamu dengan segala keterbatasan kami ya Allah
Ya Allah dihari yang mulia ini kami berdoa untuk Ibu dan bapak kami.Ya Allah panjangkan umur ibu bpk kami, cukupkan nikmatnya dan sisakan waktu ini untuk membalas jasa-jasanya meskipun ibu bpk kami tak mengaharapkannya.
Ibu bapak, aku tahu engkau tak berharap apa-apa dari kami, Kau hanyalah berharap bagaimana membesarkanku dan menyayangi anak anakmu tanpa mengenal musim dan usia. Mungkin kata-katamu tak seindah kalimat kitab suci tapi mengandung makna serupa.
Engkau selalu menuntun hari-hari kami dengan ikhtiar kerja keras dan rapalan doamu yang cukup panjang hingga kami tak tahu bagaimana membalas kebaikanmu.
Ibu bapak, engkaulah malaikatku di bumi ini.Kami ingin engkau mempunyai umur yang panjang seperti para malaikat di langit.Kami ingin engkau betah di bumi sebagaimana nabi Ilyas yang betah di raut bumi.Kami ingin engkau tetap kuat dan tegar layaknya hamparan angkasa nun jauh di sana.
Kami ingin engkau selalu melihat diri kami hingga usia kami senja, seperti penglihatan matahari yang tak pernah redup, di siang hari.Jika kedua orang tua kami telah tiada ya Allah maka lapangkan kuburnya, diterima segala amal baiknya dan dihapuskan segala dosa-dosanya. Dan dihari mulia ini kami berikrar ya Allah akan betah dipondok dan akan menjadi anak soleh/hah serta mampu membanggakan orang tua.
Rabana atina fidunn ya hasanah, wafil akhirati khsanataw waqina adabannar. Wal hamdulillahi rabbil alamain
عباد الله, ان الله يأمركم بالعدل و الاحسان وايتاءذ القربى وبنهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون, أذكروا الله العظيم يذكركم, واسئلوه من فضله يعطكم ويهدكم ولذكرالله اكبر.